Sabtu, 23 Mei 2009

SURAT UNTUK TUHANKU

SURAT UNTUK TUHANKU


Ouw . . . Sang Empunya Waktu

Yang menerbitkan matahari dan membawanya kembali

Kami secuil mahluk tak berguna di hadapanmu

Maafkan kami karena kami lancang mengadu padamu

Sebab tiada yang kami percayai lagi

Selain kepada - Mu yang memberi rasa percaya pada kami

Ini kami ya Robbi

Hukumlah kami jika engkau marah

Tetapi biarlah telingamu mendengar keluhan kami

Ratapan kami

Yang begitu lama terpelihara di dalam hati

Karena realita yang begitu pahit

Yang begitu banyak teori sudah ada

Demi memaniskannya

Tuhan . . .

Kami ini hanyalah rakyat biasa di hadapan para penguasa

Tetapi bukankah Engkau menciptakan kami sama dengan mereka?

Ataukah mungkin Engkau memberikan klasifikasi atas kami

Apakah Engkau bertindak tidak adil

Dengan menempatkan kemanusiaan mereka di atas kami

Tidak . . . tidak

Engkau adalah hakim yang adil

Yang menetapkan segala perkara menurut rahmat - Mu

Engkau tahu

Setiap jerit tangis rakyat kecil

Yang selalu menjadi korban atas proyek-proyek penguasa

Yang selalu dijual kemiskinannya untuk kekayaan para elit

Yang selalu menjadi obyek pembangunan

Yang katanya pembangunan itu untuk kami

Tetapi tidak . . . bukan untuk kami

Tuhan . . .

Bertindaklah !!!

Sebab korupsi begitu merajalela di tanah ini

Bagai amuba yang membelah diri

Semakin hari semakin banyak

Apakah ini budaya dari eden?

Kami tak tahu

Kami hanya bertanya

Tapi Tuhan . .

Kami tahu juga

Bahwa jika Engkau mau

Semua koruptor bisa Engkau musnahkan

Tetapi mengapa tidak kau lakukan?

Kami hanya bertanya Tuhan

Maafkan kami

Jika kami lancang

Berkomunikasi dengan - Mu

Oh iya Tuhan

Hari ini kami merayakan hari jadi kami

Engkau tahu itu

Sedikit penghargaan dari kami kepada pendahulu kami

Kepada nenek moyang kami

Ajari kami

Untuk mengasihi sesama kami

Seperti kami mengasihi diri kami sendiri

Bukan hanya di hari ini tetapi selamanya

Ajari kami

Bahwa hidup ini adalah pemberian

Maka berilah untuk hidup

bukan hanya di hari ini tetapi selamanya

Ajari kami

Untuk menepis perbedaan-perbedaan simbolik

Ajar kami ya Tuhan

Bahwa kita semua adalah mahluk ciptaan - Mu

Ampuni kami

Karena kami lancang berkomunikasi dengan - Mu

Engkau Mahakuasa

Kami Mahasiswa

Kami tahu itu berbeda

Engkau yang memberitahu kami

Karena itu ajar kami

Untuk menjadi mahasiswa yang baik

Supaya melalui kampus

Kami terus belajar untuk menjadi manusia yang utuh

Yang punya integritas

Atas dasar apa

Para pemimpin merasa berhak

Mempertaruhkan hidup begitu banyak orang?

Bagaimana mungkin para pemimpin

Memperlakukan hidup manusia dengan begitu nista?

Agama macam manakah

Yang menilai begitu rendah hidup manusia?

Bagaimana mungkin

Sejumlah pemimpin dibiarkan bebas dari segala hukuman

Padahal kepemimpinannya telah menghancurkan begitu banyak orang?

Punyakah kita penghargaan terhadap hidup?

Damai menjadi sesuatu yang langka

Karena egoisme manusia

Karena tiadanya rasa saling mengasihi

Dan ketakutan menjadi raja di hati

Tuhan . .

Kami berharap hari ini

Jadi tonggak bagi kami

Untuk mengasihi sesama

Seperti kami mengasihi diri kami sendiri

Agar damai kasih – Mu menjadi nyata

Cahaya kemurnian

Hadirlah dalam hatiku

Sentuh batinku dengan kasih putih

Maafkan khilafku

Ampuni dusta di hati

Kuberampun pada - MU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar