Sabtu, 23 Mei 2009

_"WHAT IS THE BLUE REVOLUTION"_

WHAT IS THE BLUE REVOLUTION

REVOLUSI BIRU adalah sebuah konsep yang percaya bahwa transformasi sosial tidak mungkin terwujud tanpa adanya transformasi pribadi. Mengapa? Kita tahu bersama bahwa masyarakat merupakan kesatuan individu-individu, oleh karenanya untuk melakukan sebuah perubahan sosial, harus didahului dengan perubahan pribadi-pribadi.

Bagaimana proses perubahan pribadi-pribadi? Langkah pertama haruslah dilakukan perubahan terhadap paradigma/pola pikir. Dapat dicontohkan: adalah fakta bahwa masih banyak mahasiswa yang kuliah dengan fokus utama adalah untuk mendapatkan gelar dan bukannya untuk meningkatkan intelektualnya/keilmuannya. Paradigma ini tidak salah, hanya saja akan membawa imbas pada perilaku mahasiswa yang bersangkutan yang rela melakukan apa saja untuk mendapatkan gelar, yang akhirnya justru melanggar prinsip-prinsip keilmuan.

REVOLUSI BIRU adalah suatu konsep yang lahir karena realita yang muncul sebagai ancaman di hadapan kita, yaitu:

1. Kelangsungan hidup dari lingkungan hidup kita (lingkungan alam, sosial dan budaya). Kita harus mencegah kepunahan dari spesies-spesies, identitas-identitas dan nilai-nilai tertentu, kususnya identitas nilai-nilai dari budaya dan Masyarakat Asli Papua.

2. Perpecahan (disintegrasi) masyarakat dan bangsa

3. Proses degradasi nilai. Nilai-nilai yang luhur dari budayanya, nilai-nilai etika dan moral, nilai-nilai keimanan dan ketaatan kepada Tuhan, semakin luntur bahkan menghilang dalam proses perubahan masyarakat menuju masyarakat baru.

Mengapa kita harus melakukan REVOLUSI? Kita sudah berada di abad globalisasi, yakni abad persaingan. Jika kita tidak segera mempersiapkan diri kita, maka sudah dipastikan kita akan tersingkir. Konsep ini lahir dari realita yang terlihat begitu memilukan hati, realita yang telah menyebabkan banyak orang bersikap apathies untuk berbicara mengenai kemajuan. Mengapa? Karena rakyat sudah capek untuk bermimpi tentang hari esok. Harus ada REVOLUSI untuk mengakhiri stagnasi yang sedang terjadi. Kita harus diamkan suara diam dan gerak harus digerakkan.

Jadi REVOLUSI BIRU adalah konsep yang menempatkan manusia sebagai titik sentral dari pembangunan, karena pembangunan bermula dari manusia dan berakhir untuk manusia. Manusia menjadi titik sentral dari pembangunan, karena manusialah yang memberikan nilai kepada ruang dan waktu. REVOLUSI BIRU adalah suatu kondisi di mana setiap manusia memandang manusia sebagai manusia.

REVOLUSI BIRU adalah suatu konsep yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral, menghargai nilai-nilai keadilan dan kebenaran, serta menghargai harkat dan martabat manusia.

REVOLUSI BIRU adalah konsep yang bermuara pada direvolusikannya pola pikir dan pola rasa setiap generasi muda Papua. REVOLUSI BIRU tidak menghendaki adanya pertumpahan darah, sebab setiap orang merevolusikan pola pikir dan pola rasanya sendiri tanpa harus bersinggungan dengan orang lain.

REVOLUSI di Papua adalah suatu keniscayaan!!! Tahun 2020 tak lama lagi, dalam masa itu yang kalah akan tersingkir dalam persaingan. Apakah orang Papua atau bahkan bangsa Indonesia mampu untuk tetap eksis? Jangan sampai kita mengalami Kejutan Masa Depan, suatu kondisi yang sangat mengerikan dan menyedihkan.

Bangsa ini penuh dengan pemimpin yang tidak mampu mengendalikan dorongan-dorongan kompulsifnya, negarawan sangat minim, mungkin karena pola pendidikan & pengkaderan yang tidak mampu melahirkan para negarawan.

REVOLUSI BIRU adalah sebuah konsep yang menginginkan perubahan secara cepat tetapi dengan kasih dan perdamaian. Sebab tanpa kasih dan damai perubahan menajadi tak bermakna. Kasih menjadi titik awal REVOLUSI BIRU dan damai menjadi titik akhirnya. Perubahan menjadi bermakna jika dilandasi dengan rasa mengasihi terhadap sesama manusia.

Akan ada banyak pertanyaan yang muncul untuk mengkritisi konsep ini. Apakah REVOLUSI BIRU dapat berhasil? Apakah REVOLUSI BIRU dapat berakhir dengan damai? Apakah REVOLUSI BIRU dimulai dengan kasih? Bukankah ada banyak contoh bahwa REVOLUSI justru berakhir dengan pertumpahan darah? Dan masih banyak lagi kritik dan pertanyaan yang akan dilontarkan.

Nilai dasar yang menjadi acuan bagi kami untuk menjawab “kritik-kritik yang bermunculan” adalah dengan kasih. Kami menganggap bahwa kritik adalah tanda kasih dan sayang sehingga kami justru akan berterima kasih bukan sebaliknya dengan egoisme sempit mengatakan siapa kamu, siapa saya.

Tetapi kami juga akan menegaskan bahwa harapan merupakan nilai dasar berikut. Komunitas REVOLUSI BIRU merupakan cerminan setiap pribadi yang juga manusia, yang punya harapan tentang esok yang lebih baik. Adalah mudah untuk merumuskan apa yang kita harapkan, tidak sulit untuk merumuskan apa yang akan dikerjakan untuk mencapai hal tersebut, tak terlalu rumit untuk merumuskan kendala-kendala apa yang akan muncul untuk menghalangi tercapainya harapan-harapan yang kita telah rumuskan. Persoalannya apakah harapan tersebut dapat tercapai, apakah harapan tersebut realistis?

KOMUNITAS REVOLUSI BIRU hanya ingin menunjukan kepada semua pihak bahwa ada bagian dunia lain dari sebuah REVOLUSI.

Kata BIRU sendiri melambangkan perdamaian yang menunjukan ending dari REVOLUSI yang dimaksud. Perdamaian tidak mungkin terwujud tanpa adanya keadilan, & keadilan sendiri dapat tercapai jika ada kejujuran. Kami yakin & percaya dengan segenap hati & dengan segenap jiwa bahwa tujuan REVOLUSI akan tercapai. Kami Yakin!!!

Maka dengan ini kami menyatakan diri bersatu dalam KOMUNITAS REVOLUSI BIRU.

SALAM REVOLUSI BIRU!!!

Rumah Biru, 07.07.07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar